Diberdayakan oleh Blogger.

Tujuan Beribadah


Ibadah Menentramkan Hati

Dunia penuh pembawa harapan palsu. Di kala akal mengira berfoya foya, bersenang senang, dan dikira membahagikan, akhirnya ujung ujungnya sengsara. Logika orang cenderung menganggap ibadah sebagai suatu kewajiban. Padahal kalau mereka berfikir lebih dalam lagi, ibadah adalah suatu keharusan. Keharusan yang mutlak dilakukan karena itulah makanan ruh. Ibarat tubuh jikalau tidak dimasuki makanan berhari hari niscaya tubuh akan melemah. Otak jikalau tidak diberi makanan berupa ilmu akan menjadi tumpul akhirnya kebodohan nyata akan dialami oleh pelaku.

Bahkan sebagian orang memilih menggunakan cara cara terlarang untuk menentramkan hati, sebut saja obat obatan terlarang. Mereka membayar sangat mahal hanya untuk beberapa butir pil saja, lalu diminum agar akalnya terbebas dari beban yang membelenggu. Memang benar bebas, tapi akalnya hilang. Bukan menjadi bahagia, malah sengsara. Dia tidak lagi bisa mengendalikan diri. Maka tidak sedikit kasus tabrakan disebabkan pelakunya menggunakan obat terlarang. Karena berbahaya, makanya dilarang dan haram. 


Seperti halnya ghibah atau menceritakan keburukan orang tanpa maslahat di dalamnya. Mengapa dilarang ? Karena berbahaya untuk orang lain. Memang sangat enak ngomongkan orang apalagi misalnya tujuannya untuk saling lebih akrab dari pengunjing, atau mungkin baru akur, atau mungkin ada keuntungan lain dengan ikut ngerumpi.
Bayangkan, Anda bertiga di dalam suatu ruangan. Lalu Anda mengajak bicara dengan satu teman Anda, sedang Anda mengabaikan seorang lagi teman Anda padahal dia sangat memperhatikan Anda dan tidak dalam kondisi melakukan hal ini, maka itu dilarang dan haram. Apalagi menceritakan aib orang yang mengandung banyak kedzaliman di dalamnya. Sungguh indah aturan Islam. Maka jikalau Anda bilang “ lho, suka suka gue donk, gue minum itu kan mulut gue sendiri.” Sodara, hukum mengikat Anda dan banyak orang. Maka jikalau kelakukan Anda itu membuat sengsara orang lain, maka Anda melanggar dan sejatinya kita terlalu terikat akan sifat egoism tinggi.

Ibadah Rutin Membuat Kita Kaya Yang Sesungguhnya

Apa definisi kaya sebenar benarnya ?

Kekayaan adalah kebebasan. Ya benar, kebebasan harta, waktu, pikiran, hati. Sebagian orang mendifinisakan kaya adalah bebas uang. Tapi lihatlah Anda banyak orang terbelunggu oleh harta mereka sendiri. Adakah ?

Jawabannya banyak. Banyak stress memikirkan usaha bangkrut padahal dia masih punya banyak usaha lain. Pikirannya tergoncang melihat kerugian demi kerugian terus menerus. Dia memang kaya, tapi kekayaan sebenarnya tidak dia miliki. Karena psikisnya sangat miskin. Sangat kasihan .

Begitu pula karyawan bekerja full 24 jam non stop, akhirnya psikis, tenaga, drop bahkan ada yang meninggal. Jangankan bahagia bersama orang tercinta, bergerak dari tempat kerja saja tidak mampu.

Psikis menjadi peranan penting kebahagiaan. Maka ibadah merupakan obat mujarab untuk mengobati psikis dan penyakit hati. Kenapa rutin ?

Sekali lagi, makanan tubuh adalah makanan yang kita kenal. Makanan otak adalah ilmu. Makanan ruh adalah ibadah.

Mungkinkah Bisa menghindari kejenuhan dunia dengan ibadah satu minggu satu kali ?

Tidak mungkin.

Dunia ini sangat banyak berbagai macam godaan. Sangat tidak mungkin menentramkan hati dengan ibadah satu minggu satu kali. Tidak akan cukup dan tidak mungkin cukup.

Lihatlah di Eropa dan Amerika, yang mana tingkat kebebasan tinggi, semuanya sangat memprihatinkan. Generasi begitu memprihatikan. Royal, mabuk, dan hal lain yang memperburuk kehidupan sering terjadi sehingga tidak sedikit tingkat intensitas stress tinggi di sana.
Share this article :
Print PDF
 
Support : Nalis Theme | Nalis Design | Nalis Website
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ichwan Navis - All Rights Reserved
mastemplate
Distributed By Blogger Templates | Design By Creating Website