Diberdayakan oleh Blogger.

Rahasia Bisnis Orang Tiongkok


“ Dimana Ada aliran air, disitu ada orang Cina” pepatah

Cina merupakan sebuah Negara dengan penduduk terbesar di dunia. Orang Cina identic dengan orang dagang. Di segala penjuru hamper kita saksikan mereka eksis berdagang. Mereka bisa menguasai perekonomian Negara di luar mereka. Tapi belum tentu orang luar bisa menguasai perekonomian Negara Cina.

“ Orang Cina berdatangan ke seluruh pelosok penjuru dunia. Mereka bisa menguasai perekonomian di sana. Tapi belum tentu orang di luar sana mampu menguasai perekonomian Cina.”

Sejak dini, semua orang Cina telah diajarkan satu keyakinan bahwa hanya berdagang membuat diri mereka maju. Jika mereka sudah berdagang, mereka dianggap sudah dewasa. Untuk itu, sekali pun pendatang dan hanya membawa satu helai pakaian yang melilit tubuh, mereka bisa survive di mana pun sehingga mereka menguasai perekonomian daerah itu. Di tengah gurun padang pasir, bisa ditemukan took ritel bangunan berdiri kokoh milik orang Cina. Di daerah lebat hijau penuh sepi, ditemukan pabrik besar milik orang Cina.


Filosofi bisnis orang Cina diantaranya adalah persaudaraan. Mereka sekali pun tidak pernah menganggap saingan mereka sebagai musuh. Karena pola pikir mereka adalah sebisa mungkin tidak menjadikan bisnisnya sebagai saingan, tapi pelengkap. Bahkan penolong bisnis lain. Mereka sangat tidak menyukai pola praktek bisnis orang Melayu yang cenderung saling manyalahkan.

Saya contohkan ilustrasinya :

Jika orang Cina mendirikan sebuah restoran di suatu tempat. Maka dia pertama akan menentukan lokasi yang berdekatan dengan bahan makanan dan macam macamnya untuk keperluan. Misal saja warung soto. Maka mereka akan mendirikan toko dekat pasar saudara mereka yang Cina sedang berjualan bahan makanan. 

Untuk memenuhi kebutuhan warung, pedagang Cina membeli gorengan atau segala macam dari saudaranya di pasar. Lalu pedagang gorengan Cina tadi membeli tepung dari pedagang Cina lain. Dan pedagang tepung itu membeli soto dari pedagang Cina lain. Untuk itu, persaingan terhindarkan bahkan saling mengayomi dan menolong. Untuk itu, tidak perlu waktu lama untuk sukses. Mereka bisa SURVIVE dan sejahtera.

Mereka juga sangat mengkritik keras pola dagang orang Melayu. Yang mana jika orang Melayu jualan buah, baris panjang semuanya jualan buah. Yang mana orang Melayu satu jualan mie, semuanya di sisinya jualan mie. 

Orang Cina tidak menghindari persaingan, tapi sebisa mungkin saling menguntungkan. Buktinya banyak juga punya warung soto. Untuk membagi rata, sebisa mungkin beda lokasi dan haram berdampingan karena itu bukan prinsip dagang orang Cina. 

Banyak dari mereka datang sebagai pendatang ke negeri orang tidak membawa apa pun, bahkan hanya sehelai pakaian yang melilit tubuh. Tapi mereka tidak butuh waktu lama untuk sukses. Hal itu disebabkan akar ajaran nenek moyang mereka yang sering memotivasi diri mereka.

Diantaranya,

“ Jangan takut berjalan lambat, tapi takutlah kamu ketika berdiam diri.”

“ Selama belum berdagang, Anda belum dewasa.”

“ Pokok ajaran orang Cina, diantaranya mereka tidak manja.”


Semoga Bermanfaat

Nalis
Share this article :
Print PDF
 
Support : Nalis Theme | Nalis Design | Nalis Website
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ichwan Navis - All Rights Reserved
mastemplate
Distributed By Blogger Templates | Design By Creating Website