Diberdayakan oleh Blogger.

Belajar Dari Orang Yahudi


Positif dan negative selalu menvariasi diri. Dan hal itu juga berlaku bagi pikiran kita. Terkadang kita mengambil sisi lain dari sebuah fakta yang memang ada, dan itulah egoisme. Semisal saya tahu Anda itu baik, tapi karena saya tahu Anda bukan satu aliran dengan saya, maka saya tidak menyukai Anda meskipun Anda itu baik.

Atau sebuah ketidaktahuan, lalu karena hobi kita berpikiran negative. Maka semuanya menjadi negative. Ketika orang membawa bunga mawar yang indah dan wangi, dia selalu berpikiran negative dengan mengambil pikiran negative,
“ Oh, jangan jangan dia pingin nusuk dengan duri mawar itu.”


Ketika orang berpikiran negative, dia bisa bilang ketika orang membawa aroma wangi yang tidak seperti biasanya
“ Oh jangan jangan pingin nyantet, pingin hipnotis dengan wewangian itu.”

Ucapan Tidak Seimbang Dengan Aplikasi Ucapan

Terkadang kita sering membuah gaduh suasana pada orang orang yang memang berjuang untuk kebaikan, yang saya tanyakan
“ Mereka sudah berjuang mengubah keadaan menjadi lebih baik, lalu aplikasi apa yang sudah Anda lakukan untuk mengubah keadaan itu. Ucapan ? Oke, jika ucapan Anda berpengaruh dahsyat seolah ucapan presiden. Apakah ada perubahan di sekeliling Anda selayaknya orang orang yang Anda buat gaduh disebabkan oleh Anda itu ?

“ Dengan demontrasi, mengutuk, mencaci maki ? Apakah ada hasilnya walaupun sedikit.”
Mari kita untuk setidaknya tidak membuat gaduh suasana pada mereka yang benar benar berjuang dan sangat terlihat hasil perubahan walaupun memang tidak banyak. Sukur sukur jikalau kita mendukungnya karena mereka lah generasi dengan bekal pikiran dan akhlak yang baik.

Belajar Dari Orang Curang

Ketika kita mendengar kabar tentang orang berbuat curang dan dia menang, maka seketika kita mengutuk, mencaci, seolah memang ingin mengembalikan waktu yang usai. Kalau memang aplikasi perubahan dengan aksi, sudah pasti ada hasil. Tapi kalau sekadar hanya cacian, kutukan, rasanya tidak berpengaruh pada orang itu.
Yang saya tanyakan, apakah tujuan orang curang dalam pertandingan ?
Sudah pasti ingin menang.
Pertama kali, apakah tujuannya keliru ?
Tidak, karena semua peserta pasti ingin menang.
Apakah ada teknik atau aturan main permainan ?
Ya, sudah pasti ada.
Apakah banyak orang bisa dibodohi oleh orang curang ?
Tidak bisa, karena di dalam suatu kaum pasti banyak orang cerdas.
Lalu hakekat dia meraih kemenangan ?
Karena dia melakukan trik, akal, cara, yang tidak dimiliki oleh lawannya. Dia membuat nilai tambah dirinya. Dia membuat dirinya terkenal dalam waktu super singkat.
Lalu kenapa dia curang ?
Di dunia ini ada orang hatinya memang busuk dan baik.

Belajar Dari Orang Yahudi

Selama ini, kita terkadang sering mengutuki semua orang Yahudi. Saya pribadi tidak menyalahkan karena memang sebagian dari mereka terang terang mengobarkan perang pada selainnya.
Orang orang Yahudi menguasai perekonomian, teknologi, dan segi lainnya. Selama ini kita berkata,
“ Mari kita boikot produk Yahudi !”
“ Yahudi, tukang riba !”
“ Yahudi, produk miras, dan produk haram !”
Saya sekali lagi tidak menyalahkan ucapan ucapan. Tapi sepenuhnya belum menguatkan pribadi kita. Mari kita berlanjut :
Saya Tanya,
“ Apakah ada orang berbisnis ingin untung ?”
Sudah pasti ada.
“ Apakah ada orang berbisnis ingin kaya ?
Sudah pasti ada.
“ Apakah salah ingin membuat besar bisnisnya ?”
Tidak salah.
“ Apakah salah bila dia memang menguasai bisnis di suatu tempat ?”
Tidak salah, karena dia punya kemampuan untuk itu.
Yang kita salahkan adalah ketika bisnis merugikan orang orang dengan produk dan lain lain.

Selain mencemooh dengan sewajarnya, mengapa tidak kita :
1. Belajar bagaimana mereka bisa menguasai perekonomian ?
2. Belajar bagaimana bisa mengatur keuangan sangat dahsyat tertata ?
3. Belajar bagaimana mereka tau cara cara dan rahasia berbisnis ?
4. Belajar bagaimana mereka menguasai teknologi dengan cepat ?
5. Belajar bagaimana mereka saling kompak satu sama lain ?
6. Apakah mereka satu kepahaman ? Rasanya tidak ada satu kaum pun berada dalam satu kepahaman, tapi ajaibnya mereka bisa kompak. Mengapa kita tidak belajar dari mereka.


Wallahu A’lam ..
Share this article :
Print PDF
 
Support : Nalis Theme | Nalis Design | Nalis Website
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ichwan Navis - All Rights Reserved
mastemplate
Distributed By Blogger Templates | Design By Creating Website