Diberdayakan oleh Blogger.

Trik Gila Untuk Sukses Bahagia



Menurut kamus Bahasa Indonesia, Gila secara Bahasa adalah berlawanan arah dari hal lumrah. Dan itu aneh di mata rata rata orang. Gila secara Bahasa bukan berarti hilang akal sepenuhnya. Gila secara Bahasa mencakup mencakup pemikiran pemikiran edan yang bisa menghasilkan hasil yang di luar nalar, bahkan sangat dahsyat.

Nah, beda lagi gila secara istilah. Inti gila secara istilah yaitu orang orang kurang beruntung yang kehilangan akalnya akibat banyak alasan, di antaranya stress berat, depresi berat, atau kecelakaan yang menjurus ke otaknya. 

Bisa dipahami urgensi perbedaan keduanya sangatlah kentara. Untuk itu, saya membahas gila yang secara Bahasa, yaitu berlawanan arah dengan pandangan lumrah rata rata orang. Artinya semua berjalan ke arah kanan, dia sendiri berjalan ke kiri, dan perbuatan berlawanan lain. Selama itu positif, maka bisa dicoba asal masih dalam batas kewajaran seperti tidak keluar dari norma agama dan Negara.

Sebenarnya inti trik itu adalah membuat semuanya simpel. Dalam artian tidak dilebih lebihkan, berani, pemberani, membuat semuanya bergembira, termasuk dalam kondisi sedih pun. Maka jika orang lain tidak berani, dia berani. Jika orang lain tertimpa cobaan bersedih, maka dia malah bergembira. Kesedihannya yang ditutupi kegembiraan itu membuat alam semesta bergembira.

Mari Kita aplikasikan contohnya dan selamat menikmati.

Suatu hari ada 2 orang berbeda di tempat berbeda sedang ditimpa kemalangan. Dompet yang berisi uang ratusan juta ( dalam ATM ) hilang. Bukan hanya itu, ponsel seharga selangit juga ikut menghilang. 

Orang pertama, Dia mencari dan sudah lapor polisi, tapi tiada kunjung ketemu.
Dia pun pulang ke rumah dengan penuh rasa frustasi. Sesaat di rumah, ditanya istrinya
“ Pa, udah pulang “
Dia emosi lalu membentak,” Diam kamu ! Pikiranku kacau ! “
Lalu dia masuk kamar, anaknya pun berlari ke  arahnya
“ Pa, oleh olehnya mana ?”
Dia juga naik pitam. Dia tendang anaknya karena terlalu terguncang pikir. Anaknya pun bersedih.
Lengkap sudah penderitaanya, dompet dan handphone tidak ketemu. Lalu dia menhancurkan hati orang orang yang mencintainya. Padahal sangat sulit mengembalikan hati yang merapuh.

Sementara orang kedua, walaupun dompet dan handphone hilang, dia tetap ceria seperti sedia kala. Bukan karena putus asa, tapi dia sudah kerahkan segala cara. Dia tetap ceria. Bahkan dia berjoget joget sambil berjalan ke rumahnya.
Istrinya membuka pintu. Betapa mata terkejut, istrinya melihat sang suami berjoget joget di bibir pintu.
“ Papa, apa yang papa lakukan ?” Tanya sang istri keheranan.
Sang suami menjawab penuh keceriaan,
“ Lho ini keberuntungan. Gimana tidak keberuntungan, lihat papa joget joget. Keberuntungan karena dompet dan handphone papa hilang, Ma. Mana anak kita, papa sudah sediakan hadiah untuknya. Akan kucium anak kita itu.”
Istrinya pun bingung. Dalam bayangannya, kenapa suaminya tidak bersedih malah joget joget gembira.
“ Waras po rak bojoku iki,” katanya dalam batin.

Orang pertama rugi berkali kali. Setelah dompet dan handphonenya hilang, dia menyakiti hati istri dan anaknya, yang mana tidak bisa diganti. Jika benda pecah atau hilang, masih banyak penggantinya di toko atau di mana pun. Tapi jikalau hati, tidak akan gantinya.
Sedangkan orang kedua, walaupun dia rugi, dia tetap membuat semuanya ceria. Apalagi di depannya adalah amanah Allah yang mana menjadi tanggungan si suami yaitu anak dan istri. 

Dia percaya ketidakberuntungan adalah suatu pertanda datang keberuntungan. Dan lebih edan lagi, dia mengira kemalangan itu adalah keberuntungan baginya.

Bagaimana menurut Anda ? Ketidakberuntungan apa yang Anda alami saat ini ?Semoga uraian di atas menjadi inspirasi tersendiri untuk kebaikan kita.

Share this article :
Print PDF
 
Support : Nalis Theme | Nalis Design | Nalis Website
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ichwan Navis - All Rights Reserved
mastemplate
Distributed By Blogger Templates | Design By Creating Website