Diberdayakan oleh Blogger.

Seumpama Lebah Yang Menguntungkan Bunga Bunga

Hewan bernama Lebah sangat istimewa. Lebah hewan penuh manfaat. Al qur’an mengakuinya. Lebah dijadikan salah satu nama surat dalam Al qur’an, bernama An Nahl. Keistimewan lebah terletak pada proses penyerbukan yang menguntung bunga bunga, tanaman lain di sekitar penyerbukannya. Lebah mengambil madu dari bunga bunga itu. Dengan diambil madu, bunga bunga tidak sedikit pun mengalami kerugian. Sebaliknya, keharusan bunga bunga memberikan madu mutlak. Karena tidak ada makhluk yang tidak ingin untung. Keistimewaan lebah juga terletak pada jati dirinya. Lebah sangat menjunjung harga dirinya. Ketika lebah terusik, maka lebah rela menyerahkan nyawa untuk menjaga kehormatannya. Ketika lebah menyengat, maka selang beberapa saat dia akan mati. Hal inilah yang perlu dipelajari untuk kemudian bangsa lain tidak seenaknya saja menginjak injak harga diri tanah air negeri ini. 

Sahabat, manfaat jasa lebah ternyata juga dirasakan manusia. Alasan Yang Sangat Kuat dari Madu yang dihasilkan oleh lebah bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik ringan, sedang, maupun parah. Madu bahkan dijuluki dengan minuman manis sejuta manfaat. Bahkan air liur lebah pun bisa dimanfaatkan menjadi obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sekarang banyak produk air liur lebah dijual di pasaran dan jauh lebih mahal dari madu. Faktor sulit pencarian dan keterbatasan menjadi penyebab.


Seorang beriman mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Orang miskin dan kaya juga mencari uang. Mereka melakukannya dengan banyak cara dan berbeda. Ada mencari penghasilan dengan berprofesi sebagai karyawan, entah itu guru, dosen, buruh, polisi, satpam, dan lainnya. Ada juga mencari penghasilan sebagai pengusaha, yang mana dia mempekerjakan banyak orang. Dia mengandalkan ketekunan karyawan untuk menaikkan omzet. Begitu pula karyawan, dia mengandalkan penghasilan perusahaan untuk eksis dan mendapat gaji. 

Dalam mencari uang, seorang beriman ternyata menguntungkan banyak orang. Keimanan mereka diaplikasikan secara nyata. Mereka memberikan pelayan baik, ramah tamah, penuh senyuman. Sehingga pembeli atau konsumen merasa tentram hati. Selain mendapatkan barang atau jasa, pembeli diuntungkan dengan pelayanan yang baik. Itu dinilai sebagai nilai tambah dan pembeli tidak rugi menyerahkan uangnya.

Seorang guru mengajar penuh giat. Jika ditanya,” Yang pertama ikhlas, bukan gaji.”
Benar sekali, yang pertama ikhlas. Tapi sebagai profesi yang mana dijadikan tumpuan hidup haruslah ada balasan karena juga butuh memenuhi kebutuhan sehari hari. Kalau ditanya cari uang, jawabannya sangat benar. Guru memang cari uang. Tapi dalam mencari uang itu, dia menguntungkan banyak orang, banyak sekali orang. Dia mencerdaskan banyak anak manusia. Orang orang cerdas saat ini tidak lepas dari jasa guru. Jika dihitung balas budi mereka, masihkah Anda samakan dengan penghasilan guru saat dia mengajar orang orang cerdas itu. Tidak akan pernah cukup. Seumpama lebah mengambil madu dari bunga bunga. Dengan mengambil madu, lebah menguntungkan banyak orang. Membuat bunga bunga semakin indah, sehat, dan bahagia.

Seorang ulama berceramah lalu diberi amplop, lalu diterimanya. Sejatinya kita tidak menyepelkan hal itu, menganggap hal itu menjual suara atas nama agama demi rupiah. Tidak, sama sekali tidak. Bayangkan, untuk menuju ke tempat Anda, harus mengorbankan waktu untuk Anda, menyiapkan materi yang butuh waktu, juga sulit mencari orang sepertinya. Semua itu suatu keberuntung nyata bagi kita, bahwa dia masih mau. Karena sejatinya orang tidak bisa diganti dengan orang lain. Jika tidak semakin baik, maka akan semakin buruk. Karena itu, muliakan beliau, ganti waktu, lelah, upaya, jerih payah, bahkan menempuh jarak jauh dengan kebahagiaan untuk beliau. Dan bentuk kebahagiaan itu bisa berupa materi. Beliau seumpama lebah, kalau lebah hanya menguntungnya bunga bunga. Tapi tiada balasan dari bunga, nanti penyerbukan selanjutnya pakai apa lagi ?

Seorang penulis mengorbankan banyak waktu, beaya, dan pikiran untuk membahagiakan banyak orang lewat tulisan tulisan inspiratif yang mencerahkan. Jangan sampai kita bilang bahwa tulisannya hanya cari materi. Memang benar, tapi materi itu tidak akan cukup menambal usaha yang dilakukan penulis. Karena dia seumpama lebah, dia mengambil sedikit madu, lalu menyerbukan sari dengan luar biasa banyak pada bunga bunga. Sehingga bunga bunga itu semakin sehat, indah, dan menawan hati.

Apa pun profesi atau apa pun keadaan kita saat ini, lebah menjadi contoh. Kita dianugerahi materi melimpah, untungkan banyak orang. Sedekahkan uang untuk hal bermanfaat, membeayai bangunan masjid yang perlu diperbaiki, menolong anak yatim piatu, kaum dhuafa, anak jalanan, dan orang orang belum beruntung lainnya. Bukan hanya orang kaya saja, orang miskin pun boleh bersedekah. Hal itu akan menjadi daya ungkit kemajuan ekonominya. Karena dia rajin bersedekah. Berarti Tuhan menunjuknya sebagai salah seorang hamba untuk menolong hamba lain. Lantas tidak mungkin jika hamba itu tidak dilebihkan, sedangkan dia menjadi utusan dalam hal materi untuk menolong hamba hamba yang kekurangan. Dilebihkan hanya waktu saja yang berbicara.

Share this article :
Print PDF
 
Support : Nalis Theme | Nalis Design | Nalis Website
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ichwan Navis - All Rights Reserved
mastemplate
Distributed By Blogger Templates | Design By Creating Website